Minggu, 21 April 2013


LAPORAN KIMIA
Sifat dan Kegunaan Senyawa Karbon










KELOMPOK 6 :
Arini Ulfa Hidayah
Hilda Fauziah
Ilham Maulana
Ratu Shindy Bunga P
Wiwien Suzanti
Yunisia Embun Sari

Kelas : XII.IPA.4
SMA NEGERI 1 PANDEGLANG
2011/2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kimia Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang “Sifat dan Keggunaan Senyawa Karbon Dalam Kehidupan Sehari-Hari”
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.






















HALOALKANA
Haloalkana mempunyai kegunaan praktis dalam berbagai bidang, misalnya sebagai zat anestesi, perlarut, dan bahan antiseptik.
1.      Sebagai Zat Anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan sebagai obat bius karena menyebabkan kerusakan hati tetapi sekarang diganti dengan siklopropana(C3H6), bahan ini bersifat toksik(racun) dan digantikan lagi dengan Halotan yaitu 2-bromo-2-2kloro-1,1,1-trifluoroetana (CF3CHClBr), yang bersifat tidak toksik, tidak mudah terbakar dan lebih nyaman bagi pasien.
Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai anetesi lokal. Daya anestesi yang mudah menguap sehingga menurunkan suhu kulit dan membuat syaraf kurang sensitif.

2.       Sebagai Antiseptik
Idioform (CHI3) adaah suatu zat berwarna kuning, bebau khas dan digunakan sebagai antiseptik

3.       Sebagai Pelarut
Tetraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna. Zat ini digunakan untuk melarutkan lemak dan oli dan dalam pencucian kering (dry cleaning). Tetapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

4.       Sebagai Pemadam Api
Alkan terhalogenasi sempurna seperti karbon tetraklorida, CCI4, dan bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api . zat-zat tersebut mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan memadamkan api, tetapi pada suhu tinggi CCI4 dapat bereaksi dengan air membentuk fosgen (COCl2), suatu gas yang sangat beracun.
BCF juga dapat merusak ozon dilapisi statosfir sehingga penggunakan bahan tersebut dilarang.

5.       Sebagai Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon
Senyawa klorofluorokarbon (CFC) adalah suatu golongan senyawa sistesis yang mengandung karbon, klorin dan flourin. Senyawa ini bersifat stabil dan tidak mudah terbakar,tidak korosif, relatf tidak beracun, mudah dibuat, dan relatif murah. Contonya freon-11(CCl3F) dan Freon
12(C2Cl2F2). Pada tahun 1970-an para ahli menyatak bahwa senyawa ini menyebabkan kerusakan lapisan ozon pada statosfir oleh sebab itu freon (CFC) dilarang penggunaannya.

6.      Senyawa Haloalkana
Vinilklorida dan Kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintesis.
Sifat-sifat Haloalkana
1.      Suku rendah berbentuk gas pada suhu kamar
2.      Suku lebih tinggi berbentuk cair pada suhu kamar
3.      Suku lebih tinggi berbentuk padat pada suhu kamar
4.      Sukar larut dalm air
Kegunaan dan sifat beberapa senyawa haloalkana lainnya dapat dilihat di tabel berikut ini:

Nama
Rumus
Wujud
Kegunaa/Sifat
Karbontetraklorida
CCl4
Cair
Sebagai pelarut, dan bersifat racun (penggunaannya harus dilengkapi dengan ventilasi yang memadai)
Iodoform
CHI3
Padat kuning
Semula sebagai antiseptik untuk luka. Digunakan untuk pengobatan penyakit kulit dan  kulit bernanah
Metilklorida
CH3Cl
Gas
Sebagai zat pendingin
Metilbromida
CH3Br
Gas
Bersifat racun, digunakan sebagai vermisida (pembasmi cacing)
Teflon

Plastik; seperti lilin
Merupakan polimer atau plastik yang tahan oksidasi dan korosi. Digunakan sebagai isolator listrik; dan sebagai pelapis pada panci masak/penggorengan, strika, dan peralatan lain. Permukaan alat yang dilapisi “teflon” tidak mudah melekat/lengket walaupun permukaan alat dipanaskan pada suhu tinggi.



ALKOHOL / ALKANOL
Sifat-sifat Alkohol

Secara umum Alkohol mempunyai beberapa sifat, sebagai berikut :
1.      Mudah terbakar
2.      Mudah bercampur dengan air
3.      Bentuk fasa pada suhu ruang :
-          Dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
-          Dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
-          Dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
4.      Pada umumnya Alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi dibandingkan alkananya. Hal itu disebabkan adanya ikatan hydrogen atas molekulnya.
Manfaat Senyawa Hidrokarbon Alkohol diantaranya adalah :
Metanol
Metanol adalah salah satu senyawa hidrokarbon golongan alcohol (CnH2n+2O)dengan gugus alkil Hidroksil (-OH). Pada suhu kamar methanol adalah zat cair yang mudah menguap dan mudah terbakar. Metanol juga bersifat racun. Dan ketika terbakar apinya tak berwarna atau tak terlihat.
Manfaat Metanol :
·         Sebagai bahan bakar
·         Sebagai bahan dasar formalin
·         Sebagai bahan utama zat antiseptic
·         Sebagai zat antibeku
·         Sebagai bahan utama plastic
·         Sebagai bahan peledak
Etanol
Etanol merupakan zat cair bening yang tidak berwarna, dapt bercampur dengan air, dan mudah terbakar dengan nyala api biru.
Manfaat Etanol :
·      Sebagai pelarut obat-obatan (tingtur); kosmetika; minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.
ETER (Alkoksialkana)

o   Eter adalah suatu cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas
o   Sifat-sifat Eter :
Berbeda dengan senyawa-senyawa alcohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1.   Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2.   Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah,tapi akan larut disenyawa nonpolar
3.   Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organic yang tak larut dalam air
4.   Mudah terbakar dengan nyala api yang bening karena uap ater membentuk campuran eksplosif dengan udara
5.   Pada umumnya bersifat racun
6.   Bersifat anestetik (membius)
7.   Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halide kuat (HI dan HBr)
o  Kegunaan eter
Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a.    Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organic. Selain itu dietil eter banyak di gunakan sebagai zat arestesi (obat bius) dirumah sakit.
b.   MTBE (metil tertier butil eter), senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan bensin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbale(Pb2+) seperti digunakan TEL/TML.

ALDEHID DAN KETON
Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas.  Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen.  Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.
Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat.  Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik.  Sedangkan contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Dalam industri kimia, keton digunakan sebagai pelarut dan zat antara.  Dengan banyaknya manfaat dari aldehid dan keton serta eratnya hubungan dengan teknik kimia, maka percobaan ini penting untuk dilakukan.  Kemahiran dalam menguji suatu senyawa juga sangat diperlukan dalam sebuah industri.  Hal ini juga melatarbelakangi pentingnya dilakukan percobaan aldehid dan keton ini.
Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C).
Ø  Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar
Ø  Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang
Ø  Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
Contoh : Formaldehid = metanal = H-CHO
Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam H2O dari   40 %  disebut formalin.
Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan.
Kegunaan Aldehida dan Keton
Aldehida merupakan turunan alkana sehingga disebut juga alkanal. Aldehida memiliki rumus molekul yang sama dengan keton, yaitu CnH2nO, tetapi gugus fungsi pada aldehida berbeda dengan gugus fungsi pada keton. Jadi, aldehida berisomer fungsional dengan keton. Sehingga, kegunaan aldehida dan keton di dalam kehidupan sehari- hari, tidak jauh berbeda. Sebagai contoh di dalam industri plastik, aldehida dan keton sangat di butuhkan dalam pembuatannya. Meskipun aldehida dan keton memiliki banyak kesamaan.
Aldehida memiliki beberapa senyawa- senyawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Senyawa- senyawa inilah yang terdapat di dalamnya, diantaranya:
Ø   Formaldehida
Ø   Asetaldehida
Ø   Propionaldehida
Ø   Butiraldehida
Ø   Valeraldehida
Kegunaan senyawa- senyawa aldehida ini, dapat juga disalahgunakan oleh masyarakat. Sebagai contoh pada penggunaan makanan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pengaruh yang buruk pada badan, yang dikarenakan senyawa- senyawa aldehida ini umumnya digunakan untuk kayu, dan bahan- bahan industri lainnya.
Salah satu kegunaan aldehida dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai bahan pengawet spesimen biologi dan pengawet makanan, yang sering disebut formalin. Senyawa yang digunakan dalam formalin ini adalah formaldehida. Formalin merupakan senyawa Aldehid (CHO). Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair. Pembuatan formalin, dengan mencampurkan formaldehid dengan air serta metanol (stabilizer), dengan perbandingan formaldehid sekitar 35-37%.
Formalin digunakan untuk tujuan desinfektan, mencegah berkembangnya mikroba dan jamur, sehingga banyak dimanfaatkan industri untuk campuran produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, bahkan pembuatan vaksin. Menurut standar Eropa, kandungan formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter). Secara visual campuran formalin tidak terlihat, tapi secara kualitatif bisa terdeteksi melalui alat khusus. Namun, untuk mengetahui jumlahnya, harus ada penelitian laboratorium, sehingga formalin tidak bisa disalah gunakan. Adapun kegunaan formaldehida lainnya adalah:
Ø  Pengawet mayat
Ø  Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
Ø  Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
Ø  Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
Ø  Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Ø  Bahan untuk pembuatan produk parfum.
Ø  Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
Ø  Pencegah korosi untuk sumur minyak.
Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai -pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Penyalahgunaan senyawa formalin yang sering terjadi di masyarakat, seperti:
1. Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
2. Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
3. Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
4. Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
Senyawa formalin ini dapat membahayakan kesehatan sehingga pengunaannya sebagai bahan tambahan makanan telah dilarang oleh Departemen Kesehatan RI. Bahaya formalin, yaitu dapat merusak jaringan tubuh sehingga menimbulkan efek toksik lokal dan menimbulkan reaksi alergi. Pada penggunaan berulang formalin dapat menyebabkan dermatitis eksematoid (sakit kulit).

Senyawa aldehida yang lain, yaitu etanal atau asetaldehida yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, seperti asam asetat, aseton, dan etil asetat. Kegunaan asetaldehida lainnya yaitu sebagai:
Ø  Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
Ø  Bahan untuk membuat asam aselat (Asam Cuka)
Ø  Bahan untuk membuat alkohol
Adapun senyawa aldehida yang terdapat di alam salah satunya adalah benzaldehida yang merupakan senyawa aromatik pemberi aroma pada buah ceri.
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari di sebut aseton. Kegunaan utama aseton adaah sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan non polar. Dan juga biasanya di gunakan untuk pembersih pewarna kuku.          
Formaldehid larut dalam air,warnanya tetap, tidak terjadi perubahan sebelum dan setelah di larutkan dalam air, menimbulkan bau yang menyengat. Aseton juga larut dalam air, berwarna bening sebelum di larut dalam air, setelah di larutkan dalam air berubah menjadi putih, menimbulkan bau yang seperti bau alkohol.
Formaldehid jika di reaksikan dengan KMnO4 akan menimbulkan perubahan warna, yang sebelumnya berwarna putih, berubah menjadi endapan coklat tua. Begitupun dengan aseton, yang awalnya berwarna putih, berubah menjadi warna merah anggur (Ungu).
Formaldehid jika di reaksikan dengan pereaksi tollens (AgNO3 dan NH4OH) menghasikan warna perak, yang jika dipanaskan akan membentuk endapan cermin perak. Sedangkan aseton jika di reaksikan dengan pereaksi tollens menghasilkan warna putih kecoklatan. Yang jika di panaskan tidak terjadi perubahan.
Formaldehid jika direaksikan dengan pereaksi fehling akan menghasilkan warna biru tua, yang jika dipanaskan akan membentuk endapan merah bata. Sedangkan aseton jika direaksikan dengan pereaksi fehling juga akan menghasilkan warna biru tua yang jika dipanaskan tidak terjadi perubahan.
KMnO4 merupakan oksidator yang kuat. Pereaksi Tollens digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada hasil reaksi dengan formaldehid yang menghasilkan cermin perak pada dinding tabung, sedangkan pada reaksi dengan aseton tidak menghasilkan cermin perak pada dinding tabung. Sehingga percobaan pereaksi tollens biasa disebut dengan reaksi cermin perak. Aseton tidak dapat membentuk cermin perak Karena aseton tidak mempunyai atom hidrogen yang terikat pada gugus karbon. Kedua tangan gugus karbonnya sudah mengikat dua gugus alkil sehingga aseton tidak mengalami oksidasi ketika ditambah pereaksi tollens dan dipanaskan. Pada Formaldehid oksidasi terjadi dengan mudah karena ketiganya lebih reaktif.











ASAM KARBOKSILAT

Sifat-sifat Asam Karboksilat
Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C –nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C10 atau lebih berwujud padat.
Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol, dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan Ka= +- 1x 10 -5 .
Asam Karboksilat memiliki titik didih yang tinggi (lebih tinggi dari alkohol), karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat.
1.      Reaksi dengan Basa Kuat
Reaksi Asam Karboksilat dengan basa kuat akan membentuk garam dan air. Garam Karboksilat hasil reaksi merupakan sabun. Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan.
2.      Reaksi Substitusi
a.       Reaksi dengan halida (PX3, PX5 dan SOX2) akan menghasilkan suatu asihalida
b.      Reaksi dengan alkohol akanmenghasilkan suatu ester dan H2O.
3.      Reaksi Reduksi
Reaksi reduksi menggunakan katalis CaAlPH4 akan menghasilkan alkohol primer.
4.      Reaksi Dehidrasi (Penghilangan molekul H2O)
Reaksi Dehidrasi (Penghilangan molekul H2O) akan menghasilkan anhidrida asam karboksilat.










Kegunaan Asam Karboksilat

1.      Asam Format digunakan dalam industri kecil penyamakan kulit dan penggumpal bubur kertas atau karet.
2.      Asam Asetat atau yang lebih populer sebagai asam cuka digunakan sebagai cuka makan dengan kandungan  asam asetat 20-25%. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan penambah rasa makanan (bakso dan soto).
3.      Asam Stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih dan biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin.
4.      Asam Sitrat untuk zat tambahan pada sirup sari buah-buahan dan biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng.
5.      Asam Oksalat untuk pembekuan pada titrasi.
6.      Asam Format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan tak berwangi dengan bau yang mmerangsang. Biasanya digunakan untuk menggumpalkan lateks (getah karet) dan obat pembasmi hama.

















ESTER
1.    Rumus Umum
Ester merupakan senyawa turunan asam alkanoat, dengan mengganti gugus hidroksil
(–OH) dengan gugus –OR1. Sehingga senyawa alkil alkanoat mempunyai rumus umum:R-COOR1

R dan R1 merupakan gugus alkil, bisa sama atau tidak.
Contoh :
1) CH3–COO–CH3 R = R1 yaitu CH3
2) CH3–CH2–COO–CH3 R = CH3–CH2(C2H5)dan R1=CH3
2. Tata Nama
Untuk memberi nama senyawa ester, disesuaikan dengan nama asam alkanoat
asalnya, dan kata asam diganti dengan kata dari nama gugus alkailnya.
Rumus Struktur
Nama IUPAC
CH3–COOCH3
CH3–COOCH2CH3
CH3-CH2-COO-CH2-CH3
CH3-CH2-COO-CH2CH2CH3
Metil Etanoat
Etil etanoat
Etil Propanoat
Propil Propanoat

3. Sifat – Sifat Alkil Alkanoat
Senyawa – senyawa ester antara lain mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah-buahan.
2) Senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air
3) Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
4) Ester merupakan senyawa karbon yang netral
5) Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
Contoh :
R–COOR1 + H2O -----------> R–COOH + R1–OH
Ester As. Alkanoat Alkohol
6) Ester dapat direduksi dengan H2 menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan dua buah
senyawa alkohol.
Contoh :
R–C OOR1 + 2 H2 → R–CH2–OH + R1–OH
Ester Alkohol Alkohol
7) Ester khususnya minyak atau lemak bereaksi dengan basa membentuk garam (sabun)
dan gliserol. Reaksi ini dikenal dengan reaksi safonifikasi / penyabunan.

5.    Kegunaan Ester

Ester banyak digunakan dalam kehiduapn sehari-hari antara lain :
1) Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
2) Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan polyester
yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
3) Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan
antara lain :
Tabel CONTOH AROMA SENYAWA ESTER

Rumus Struktur
Jenis Ester
Aroma
CH3COOC5H11
C4H9COOC5H11
C3H1COOC5H11
C3H7COOC4H9
C3H7COOC3H7
Amil Asetat
Amil Valerat
Amil Butirat
Butil Butirat
Propil Butirat
Buah Pisang
Buah Apel
Buah Jambu
Buah Nanas
Buah Mangga



1 Comment:

  1. yachiracey said...
    The Shops at Harrah's Casino & Resort - Joliet - KT Hub
    The Shops at Harrah's Casino 익산 출장안마 & Resort is the best kept secret in the business. It's located just 밀양 출장마사지 off 안성 출장마사지 the Las 충청남도 출장샵 Vegas Strip, and it has 속초 출장마사지 you covered.

Post a Comment



By :
Free Blog Templates