Minggu, 21 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Mengenai Uji Karbohidrat dan Protein



Di susun Oleh:

Arini Ulfa Hidayah
Diah Anggraeni
Dwi Ratna Juniar
Elsa Mutiara
Evita menur Fauziah
Maretha  Yustianisa
Ria Eriana lestari


SMAN 1 PANDEGLANG
2011/2012
UJI PROTEIN

a.      TUJUAN :
 Mengidentifikasi protein yang ada dalam makanan

b.      ALAT DAN BAHAN:
Alat
1.      Gelas kimia
2.      Pipet Tetes
3.      Tabung Reaksi
4.      Penjepit Tabung
5.      Spirtus
6.      Pembakar spirtus
7.      Kasa dan kaki tiga

Bahan
1.      Susu
2.      Putih Telur
3.      Agar-Agar
4.      Yupi
5.      Kaldu
6.      Larutan Biuret
7.      Larutan Xanthoprotein

c.       CARA KERJA :
Tes Biuret
1.      Siapkan 5 tabung reaksi
2.      Masukan 1 mL larutan putih telur ke dalam suatu tabung reaksi yang bersih. Tambahkan ke dalam tabung raksi itu larutan NaOH sebanyak 20 tetes, kocok secara perlahan.
3.      Tambahkan larutan CuSo4 sebanyak 3 tetes
4.      Amati perubahan warna yang terjadi, apabila tidak terjadi perubahan terus tambahkan hingga maksimal 40 tetes.
Jika tidak terjadi perubahan juga, maka itulah warna hasil akhirnya.
5.      Ulangi langkah kerja 1-4 dengan susu,agar-agar, yupi dan kaldu pada 4 tabung reaksi yang tersisa.
Tes xanthoprotein
1.      Siapkan 5 tabung reaksi
2.      Masukan 1 mL larutan putih telur ke dalam suatu tabung reaksi yang bersih. Tambahkan ke dalam tabung raksi itu larutan HNO3
3.       sebanyak 20 tetes, kocok secara perlahan.
4.      Panaskan beberapa saat pada pemanas
5.      Amati perubahan yang terjadi
6.      Ulangi langkah kerja 1-3 dengan susu,agar-agar, yupi dan kaldu pada 4 tabung reaksi yang tersisa.

d.      HASIL PENGAMATAN
Tabel pada tes Biuret
No
Bahan
Larutan Yang di Gunakan
Warna Awal
Warna Akhir
1
Susu
NaoH + CuSo4
Putih
Ungu
2
Putih Telur
NaoH + CuSo4
Bening
Ungu
3
Agar-Agar
NaoH + CuSo4
Cream
Ungu
4
Yupi
NaoH + CuSo4
Kuning
Ungu
5
Kaldu
NaoH + CuSo4
Keruh
Ungu


Tabel pada tes Xanthoprotein
No
Bahan
Larutan Yang di Gunakan
Warna Awal
Warna Akhir setelah di panaskan
1
Susu
HNO3
Putih
Terdapat gumpalan berwarna kuning
2
Putih Telur
HNO3
Kuning
Kuning
3
Agar-Agar
HNO3
Cream
Bening, namun pada permukaannya berwarna kuning
4
Yupi
HNO3
Kuning
Bening, namun pada permukaannya berwarna kuning
5
Kaldu
HNO3
Keruh
Bening, namun pada permukaannya berwarna kuning


e.      PEMBAHASAN

Pada tes Biuret

1.      Apabila susu di tambahkan dengan larutan NaOH dan larutan CuSo4 maka terjadi perubahan pada warna susu, susu awal berwarna putih namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut menjadi warna ungu. Hal ini menunjukan bahwa susu tersebut positif mengandung protein.
2.      Apabila putih telur di tambahkan dengan larutan NaOH dan larutan CuSo4 maka terjadi perubahan pada warna putih telur, putih telur awal berwarna bening namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut menjadi warna ungu. Hal ini menunjukan bahwa putih telur tersebut positif mengandung protein.
3.      Apabila agar-agar di tambahkan dengan larutan NaOH dan larutan CuSo4 maka terjadi perubahan pada warna agar-agar, agar-agar awal berwarna cream namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut menjadi warna ungu. Hal ini menunjukan bahwa agar-agar tersebut positif mengandung protein.
4.      Apabila yupi di tambahkan dengan larutan NaOH dan larutan CuSo4 maka terjadi perubahan pada warna yupi, yupi awal berwarna kuning namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut menjadi warna ungu. Hal ini menunjukan bahwa yupi tersebut positif mengandung protein.
5.      Apabila kaldu di tambahkan dengan larutan NaOH dan larutan CuSo4 maka terjadi perubahan pada warna kaldu, kaldu awal berwarna keruh namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut menjadi warna ungu. Hal ini menunjukan bahwa kaldu tersebut positif mengandung protein.
Tes Xanthoprotein
1.      Apabila susu di tambahkan dengan larutan HNO3 dan di panaskan maka terjadi perubahan pada warna susu, susu awal berwarna putih namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut dan di panaskan menjadi warna kuning yang berbentuk gumpalan tebal. Hal ini menunjukan bahwa susu tersebut positif mengandung protein.
2.      Apabila putih telur di tambahkan dengan larutan HNO3 dan di panaskan maka terjadi perubahan pada warna putih telur, putih telur awal berwarna bening namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut dan di panaskan menjadi warna kuning. Hal ini menunjukan bahwa putih telur tersebut positif mengandung protein.
3.      Apabila agar-agar di tambahkan dengan larutan HNO3 dan di panaskan maka terjadi perubahan pada warna agar-agar, agar-agar awal berwarna cream namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut dan di panaskan hanya permukaannya saja yang warna kuning. Hal ini menunjukan bahwa agar-agar tersebut hanya sedikit mengandung protein.
4.      Apabila yupi di tambahkan dengan larutan HNO3 dan di panaskan maka terjadi perubahan pada warna yupi, yupi awal berwarna kuning namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut dan di panaskan hanya permukaannya saja yang berwarna kuning. Hal ini menunjukan bahwa yupi tersebut hanya sedikit mengandung protein.
5.      Apabila kaldu di tambahkan dengan larutan HNO3 dan di panaskan maka terjadi perubahan pada warna kaldu, kaldu awal berwarna keruh namun setelah di tambahkan dengan larutan tersebut dan di panaskan hanya permukaannya saja yang berwarna kuning. Hal ini menunjukan bahwa kaldu tersebut positif mengandung protein.

f.        KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa apabila suatu bahan makanan yang di uji dengan biuret menghasilkan warna ungu dan apabila di uji dengan Xanthoprotein menghasilkan warna kuning maka dapat di katakan bahwa bahan makanan tersebut positif mengandung protein.
          
UJI AMILUM dan SELULOSA

a.      TUJUAN :
Beberapa uji terhadap selulosa dan amilum

b.      ALAT dan BAHAN
Alat
1.      Gelas beker
2.      Pipet tetes
3.      Tabung reaksi
4.      Pembakar spirtus
5.      Kasa dan kaki tiga
6.      Kaca arloji
7.      Lumpang dan alu
8.      Gelas ukur
9.      Kertas lakmus

Bahan
1.      Kapas
2.      Kertas saring
3.      Tepung
4.      Larutan iodium
5.      Asam sulfat
6.      Amilum
7.      NaOH
8.      Fehling A dan Fehling B

c.       CARA KERJA
Cara Kerja 1 Dengan menggunakan larutan iodium

1.      Siapkan kapas, kertas saring, dan tepung
2.      Letakan bahan-bahan tersebut di atas kaca arloji
3.      Tetesi bahan-bahan tersebut dengan larutan iodium, masing-masing 1 tetes
4.      Amati perubahan warna yang terjadi
5.      Apabila perubahan warnanya tidak jelas, ambil sedikit bahan tersebut yang telah di tetesi dengan larutan iodium, masukan ke dalam tabung reaksi kemudian di tambahkan dengan air. Kemudian lihat perubahan warna yang terjadi.

Cara Kerja 2 dengan reaksi hidrolisis
1.      Masukan asam sulfat sebanyak 10 tetes ke dalam lumpang, kemudian tambahkan amilum sedikit demi sedikit..
2.      Lumatkan kurang lebih 10 menit, sampai yakin benar sudah tercampur
3.      Tambahkan air 15 ml, kemudian aduk sampai benar-benar tercampur
4.      Pindahkan campuran tersebut ke dalam gelas beker kecil, kemudian panaskan sampai mendidih, setelah itu angkat dan dinginkan.
5.      Setelah campuran tersebut dingin, tambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes sampai pH netral (berwarna biru) di uji dengan kertas lakmus.
6.      Setelah itu masukan campuran tersebut ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml.
7.      Tambahkan FA dan FB masing-masing 20 tetes. Kemudian kocok dan panaskan ke dalam gelas beker yang telah berisikan air
8.      Amati perubahan warna yang terjadi
9.      Ulangi percobaan langkah 1-7, namun amilum yang di gunakan pada langkah 2 di ganti dengan kertas saring
10.  Amati perubahan yang terjadi

d.      HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan dengan menggunakan larutan Iodium
No
Bahan
Warna Sebelum
Warna Setelah di tetesi iodium
1
Kapas
Putih
Tidak terjadi perubahan warna
2
Tepung

Putih
Putih
3
Kertas saring

Putih
Merah bata

Hasil pengamatan dengan reaksi hidrolisis
No

Bahan

Bahan campuran
Warna sebelum dipanaskan
Warna sesudah dipanaskan
1

Amilum

H2SO4+NaOH+Fa+Fb
Biru pekat
Merah bata
2
Kertas saring
H2SO4+NaOH+Fa+Fb
Biru pekat
Merah Bata



e.      PEMBAHASAN
Pembahasan dengan menggunakan iodium
1.      Apabila kapas ditetesi dengan larutan iodium,maka tidak terjadi perubahan pada warna,warna setelah ditetesi larutan iodium sama dengan warna sebelum ditetesi iodium pada kapas.
2.      Bila tepung ditetesi dengan larutan iodium , hal ini sama seperti yang dilakukan oleh kapas, maka tidak terjadi perubahan pada warna.
3.      Apabila kertas saring ditetesi dengan larutan iodium, maka hasilnya terjadi perubahan warna yaitu menghasilkan warna merah bata.

Pembahasan dengan reaksi hidrolisis
1.      Apabila amilum di tambahkan dengan H2SO4+NaOH+Fa+Fb maka terdapat perubahan warna sebelum dan sesudah di panaskan. Amilum sebelum dipanaskan berwarna biru pekat dan sesudah dipanaskan maka warnanya menjadi merah bata, hal ini menunjukan bahwa amilum mengandung glukosa.
2.      Apabila kertas saring di tambahkan dengan H2SO4+NaOH+Fa+Fb maka terdapat perubahan warna sebelum dan sesudah di panaskan. Kertas saring sebelum dipanaskan berwarna biru pekat dan sesudah dipanaskan maka warnanya menjadi merah bata, hal ini menunjukan bahwa kertas saring mengandung glukosa.

f.        KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan ,dapat disimpulkan bahwa amilum dan selulosa sukar mengalami hidrolisis, akan tetapi pada saat di tambahkan dengan H2SO4 pekat kemudian di encerkan dengan air dan dipanaskan maka akan mengalami hidrolisis membentuk glukosa.
 Karena amilum dan selulosa memiliki monomer yang sama yaitu glukosa.
Dengan reaksi sebagai berikut :
(C6H10O5)n + nH2O            nC6H12O6













0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates